Tahun 2005,1.600 Anak Jadi Korban "Trafficking"

Diposting oleh blog pribadiku

Data terbaru pihak kepolisian menunjukan,selama tahun 2005,sebanyak 1.600 anak jadi korban trafficking (perdagangan anak).Harga seorang anak bervariasi antara Rp 5 juta sampai Rp 20 juta,bergantung pada selera si pembeli."Anak-anak perempuan yang berada di jalan paling rawan menjadi korban perdagangan anak.Hal ini dikarenakan perempuan lebih mudah dimanfaatkan menjadi tenaga kerja wanita(TKW) ilegal,"tutur Dirjen Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial,Departemen Sosial,Puji Astuti,di sela-sela penutupan Festival Anak Jalanan di Bandung,Rabu (21/12).
Anak-anak yang rawan itu berumur antara 10-12 tahun.Selain itu,perdagangan anak dilakukan dengan modus berkedok adopsi.Kasus perdagangan anak diindonesia melibatkan 32 yayasan yang tersebar dibeberapa daerah.Akan tetapi,darijumlah tersebut baru 30 yayasan yang menjalani proses penyidikan.
Mengenai anak jalanan,Puji menjelaskan,terjadi kenaikan anak jalanan pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).Pasalnya,sebagian besar akar masalah sosial adalah kemiskinan.Akibatnya,ketidakmampuan masyarakat menimbulkan dampak bagi meningkatkan anak jalanan.
Kini,diperkirakan jumlah anak jalanan mencapai 130.000,sedangkan tahun lalu 96.000.Dari jumlah anak jalanan tersebut,sekitar 15 persen diantaranya tidak memiliki orang tua.Mereka juga tidak bersekolah karena harus bekerja dijalanan.


(Sinar Harapan,22 Desember 2005)

0 komentar:

Posting Komentar